Apa itu kreativitas?
Sebagai gambaran, seorang ibu dan anaknya berjalan sepulang sekolah
menunggu supirnya. Kemudian si anak melihat mobil angkutan umum hanya
diam dan kemudian anak menanyakan pada ibunya. Kemudian ibu memberikan
berbagai jawaban, mungkin mogok, bensin habis, mesinnya rusak, namun
anak menyangkal semua jawaban ibunya. Kemudian si ibu memiliki
ketidaksabaran dalam menjawab pertanyaan dengan terburu-buru dan
memotong perkataan si anak. Padahal jika ibu tidak menyerah, mau
mendengarkan dan menjawab ibu belum baca buku "tidak tau kenapa mobil
angkutan umum itu diam", anak akan memberikan jawaban yang sangat
mengejutkan dan tidak diduga, itulah kreativitas.
Kreativitas berkaitan dengan cara berpikir terbalik. Apa maksudnya?
Pada kesempatan seminar online kali ini, Kak Andi memaparkan dengan
berbagai contoh atau pengalaman yang sudah pernah beliau lewati, bukan
hanya teori-teori. Saat beliau duduk dikelas 1 SD bermain sepeda bersama
ayahnya, berjalan disekitar kolam dan beliau melihat ular. Kemudian
menyampaikan hal itu pada ayahnya, "Papa, ularnya saya tangkap yah?".
Respon yang diberikan ayah tidak dengan melarang, padahal sang ayah
takut dengan ular. Tapi ayah menyambut dengan baik dengan menyatakan,
"kamu berani dengan ular?". Kalau kamu berani, kamu pegang kepalanya dan
hati-hati. Disini sang ayah memberikan 2 pesan. Bagaimana tekhnik
menangkap dan kehati-hatian untuk tidak sombong dan arogan. Sang ayah
yang kreatif dan tidak memandang situasi tersebut dengan cara
berpikirnya atau tidak dengan cara ketakutannya, dan tidak dengan cara
orang dewasa, tapi didukung dengan tekhnik dan kehati-hatian.
Jadi maksud dari kreativitas berkaitan dengan cara berpikir terbalik.
Ketika semua orang merasa takut, tapi seseorang justru merasa berani.
Pengalaman masa lalu Kak Andi ini menjadikan beliau profesional dalam
bidang menangkap ular. Ini hasil dari Total Past Learning ketika beliau
masih kecil.
Bagaimana peran orang tua dalam kreativitas anak-anak?
Jika keluarga mampu memancing dan memicu kreativitas anak-anaknya
sejak masih kecil, ini akan menjadi luar biasa. Stimulasi dari orang tua
dapat membuat anak berpikir. Hal-hal yang membuat seorang anak
berpikir, bahkan kedua otak kanan dan kirinya, itulah yang menghasilkan
kreativitas.
Sebagai contoh, seorang anak menyatakan gambaran awan sebagai
kelinci. Tapi orang tua menggambarkan awan dengan bagaimana proses awan
tersebut terjadi. Dimana gambaran yang diberikan oleh orang tua
merupakan gambaran dari dunia orang dewasa, sedangkan anak akan menjawab
dengan imajinasinya. Sehingga kita perlu menjawab dengan dunia si
anak-anak. Karena dapat memancing kreativitas anak, kita perlu dunianya
dan sesuai dengan zamannya.
Bagaimana caranya mendidik anak dengan cara yang kreatif?
Seseorang yang punya bakat bagus, tapi tidak pernah dilatih akan
kalah dengan anak yang terus diberi stimulan atau pupuk kreativitogenik.
Pupuk kreativitas merupakan hal-hal yang mendorong anak untuk berpikir,
untuk berbuat sesuatu, untuk memecahkan masalah, itulah pupuk
kreativitas dari orang dewasa. Karena sering kali orang dewasa melihat
hal yang baik pada anak, tapi dorongan-dorongan tidak pernah muncul.
Kreativitas tidak hanya berkaitan dengan otak saja, tapi hati juga.
Sehingga ketika seseorang didorong kreatif tapi hanya bagian logikanya
saja, maka tidak bisa.
Anak-anak dipengaruhi oleh pola asuh. Pola asuh kreatif berdekatan
dengan pola asuh demokrasi. Anak-anak membutuhkan potensi orang dewasa
untuk memacu potensi hebatnya. Ketika orang tua ingin memuji gambar
anaknya dengan menyatakan "gambarnya bagus". Padahal yang dibutuhkan
anak tidak hanya pujian tapi berkaitan dengan pemecahan masalah.
Kreativitas itu bukan hanya komposisi warna atau warna yang orang tua
sukai, tapi berkaitan dengan pemecahan masalah.
Misalnya "bagaimana caranya agar anjing dan kucing tidak
bertengkar?". Masing-masing anak akan memberikan jawaban yang berbeda.
Anak pertama menjawab dengan memberi makan masing-masing hewan tersebut
agar tidak bertengkar, anak kedua memberikan jawaban yaitu dengan
mengikat makanan pada hewan tersebut pada ekornya masing-masing, anak
ketiga menjawab dengan memberi borgol pada masing-masing kaki-kaki hewan
tersebut, anak keempat memberikan jawaban dengan meletakkan hewan
tersebut didalam jurang yang terpisah. Anak-anak akan memecahkan
masalah-masalah yang kreatif ini, apabila diberi stimulan atau pemicu
dengan kata-kata "misalnya".
Memberikan apresiasi dan kebanggaan pada anak juga penting. Karena
anak-anak akan terbuka dengan kreativitasnya. Kreativitas yang sudah
dibiasakan sejak dini, akan dibawanya sampai dewasa. Bukan hanya sekedar
kreativitas seni, tapi kreativitas memecahkan masalah hidup.
Apakah kreativitas berhubungan dengan percaya diri?
Kepercayaan diri seorang anak akan berpengaruh pada kemampuannya
sendiri. Seseorang yang mempunyai percaya diri, dia akan cenderung untuk
mencoba sesuatu. Sehingga anak akan mendapatkan banyak pengalaman dan
percaya dirinya semakin meningkat.
Anak-anak membutuhkan dorongan keberanian, mencoba, berpikir, tidak
hanya sebuah dikte atau asupan berupa modal-modal yang diberikan orang
tua.
Dalam kreativitas, anak-anak memiliki ide-ide original pada usia
Balita, karena the potensial creativ use pada balita masih luar biasa.
Dalam penelitian, potensial kreativ yang digunakan pada usia balita
mencapai 95-98 %. Kreativitas sebaiknya sudah diperkenalkan atau
dibiasakan sejak dalam kandungan, misal dengan membacakan dongeng.
Biasanya akan terlihat pada usia 1 tahun dengan banyak bercerita.
sumber